.
Sering menerima sms yang bunyinya begini: “nasabah bank BRI Yth, rekening anda terpilih sebagai pemenang hadian utama gebyar Bri bla bla bla. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi situs xxx.blogspot.com”? Kok mereka bisa tahu ya nomor ponsel kita, padahal kita tidak pernah menyebarkannya. Kok mereka bisa tahu juga ya bahwa kita adalah nasabah dari bank tertentu. Padahal menurut undang undang data data perbankan kita di rahasiakan. Jika kamu punya rasa penasaran yang sama, maka bersyukurlah karena akhirnya jawaban dari dua pertanyaan tersebut sudah terungkap.
Rupanya para penipu memang memiliki banyak data data nasabah bank di indonesia. dari mana mereka mendapatkan? Ternyata ada oknum marketing bank yang menjual data data nasabah bank kepada para penipu dengan harga murah. Kok bisa? Mau tahu info lengkapnya? Baca sendiri informasi di bawah ini.
1. Data Data Nasabah Bank Di Jual Bebas Secara Online.
Silahkan terkejut, tapi memang benar, data data nasabah bank ternyata dijual bebas secara online. Ada oknum yang menawarkan data data nasabah bang ini lewat beberapa situs antara lain jawarasms, databasenomorhp, layanansmsmasal, walisms, dan akun sosial media atas nama bang haji ahmad. Selain menjual database nasabah bank, situs tersebut juga menawarkan jasa pengiriman sms masal.
2. Data Nasabah Bank Yang Dilindungi Undang Undang Dijual Dengan Harga Murah.
Ketika membuka rekening baru di sebuah bank, semua data pribadi kita, mulai dari ktp, no handphone hingga penghasilan kita serahkan dengan penuh kepercayaan di bank. Data kita tersebutpun keamanannya dilindungi oleh undang undang. Namun siapa sangka jika data milik 100 ribu nasabah bank Cuma dijual dengan harga 350 ribu rupiah. bahkan situs situs yang dikelola pelaku juga menawarkan paket komplit data nasabah bank dengan harga 1 jutaan. Murah sekali ya data data penting kita dihargai. Engak heran banyak penipu yang tahu secara detail data data kita.
3. Pelaku Mengumpulkan Data Nasabah Bank Sejak Tahun 2014.
Data nasabah bank bersifat rahasia dan di lindungi undang undang. Kalau sampai bocor, siapa lagi pelakunya kalau bukan orang dalam. Ternyata benar. pelaku mengumpulkan data para nasabah bank tersebut dari marketing marketing bank lain yang ia kenal. Aktivitas tersebut sudah ia lakukan sejak tahun 2014. Itu berarti ada ratusan ribu data nasabah bank yang telah dicuri dari para marketing bank keparat ini.
4. Penjualan Data Nasabah Bank Sangat Merugikan Nasabah Sendiri Serta Bank Yang Bersangkutan.
Kerugian yang diterima oleh nasabah tentu saja sangat besar. Bayangkan gara gara aksi pencurian tersebut, data mereka jadi ada di tangan para penipu. Para nasabah juga seringkali di telpon oleh orang orang engak kelas menawarkan asuransi serta kartu kredit. Belum lagi kalau data data nasabah perbankan tersebut di pakai untuk modus penipuan saudara kecelakaan atau saudara di tangkap polisi. Tentu makin parah kan.