Jakarta, 2 September 2025 – Ribuan warga Indonesia memadati jalanan Jakarta pada Senin, 1 September 2025, menuntut pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di tengah tuduhan korupsi dan kebijakan yang dianggap melampaui wewenang. Unjuk rasa yang dipimpin oleh kelompok mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil ini memicu bentrokan ringan dengan aparat keamanan, menyebabkan luka-luka ringan dan penutupan sementara sejumlah jalan utama di Jakarta Pusat. Aksi ini dipicu oleh usulan amandemen undang-undang pemilu yang dianggap menguntungkan elit politik.
Menurut laporan Tempo.co, protes ini didorong oleh ketidakpuasan publik terhadap tantangan ekonomi dan kegagalan tata kelola pemerintahan. Netizen memperkuat gerakan ini melalui tagar seperti #BubarkanDPR dan #RakyatMelawan di media sosial, khususnya platform X. Video-video aksi protes menjadi viral, dengan beberapa netizen memuji keberanian demonstran, sementara yang lain mengkritik gangguan yang ditimbulkan. Salah satu unggahan yang banyak dibagikan berbunyi, “Ini suara rakyat yang lelah dengan janji kosong!” Namun, ada pula yang berkomentar, “Memblokir jalan hanya menyusahkan pekerja biasa. Cari cara lain untuk protes!” Reaksi yang beragam ini menjadikan topik ini salah satu yang paling ramai diperbincangkan secara daring hari ini.
Pemerintah mengimbau ketenangan, dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyatakan bahwa dialog sedang dilakukan untuk menangani keluhan publik. Namun, kurangnya tindakan cepat semakin memanaskan diskusi daring, dengan netizen memperdebatkan kelayakan pembubaran DPR dan dampaknya bagi sistem demokrasi Indonesia. Isu ini diperkirakan akan terus menjadi sorotan utama dalam diskusi publik, baik di jalanan maupun di dunia maya.