Fenomena mengandung bayi kembar memang banyak sekali ditemui. Tidak hanya kembar dua, kembar delapan pun pernah terjadi. Bayi kembar memang sebuah fenomena yang wajar dimana ada dua janin yang berkembang di dalam satu kandungan. Kedua janin tersebut pun seringkali sukses berkembang bersama dan dilahirkan dalam keadaan sehat semua. Selain bayi kembar yang berkembang secara normal, ada juga kasus kasus langka dimana salah satu janin, terhisap masuk ke tubuh janin yang satunya. Ketika satu janin berkembang normal, maka janin yang terhisap masuk ke dalam tubuh kembarannya tersebut tidak bisa berkembang dengan normal.
Dia tidak bisa berkembang menjadi manusia utuh seperti pada umumnya, tapi ia tetap tumbuh membesar, membuat saluran khusus untuk mengambuil darah dan zat makanan dari tubuh janin yang membungkusnya. Oleh karena mengambil darah serta sari makanan dari tubuh janin ain inilah seringkali ia disebut sebagai janin parasit. Di dunia kedokteran fenomena ini dikenal dengan istilah sindrom fetus in fetu janin parasit yang ada dalam tubuh kembarannya tersebut akan terus membesar, tanpa di ketahui keberadaanya bahkan setelah sang bayi dilahirkan oleh ibunya. Pengen tahu bagaimana horornya kasus kasus terkait sindrom janin parasit ini? simak info lengkapnya di bawah ini.
1. Kasus Janin Parasit Di India
Di india, kasus janin parasit pernah mencuat pada tahun 1999. Waktu itu, sanju bhagat mengalami pembengkakan pada perutnya seperti orang hamil. Kemungkinan bahwa ia hamil tentu saja sangat mustahil karena si shanju ini adalah seorang pria. Pada umur 39 tahun, perutnya yang makin membengkak seperti orang yang hamil 9 bulan itu membuatnya sesak nafas. Ia pun kemudian memeriksakan diri. dari pemeriksaan dokter memutuskan bahwa harus dilakukan operasi. Tebak apa yang berhasil di keluarkan dokter dari perut si lelaki ini? ya kembarannya sendiri yang sudah ada dalam perut si senju selama 39 tahun. Bentuknya seperti manusia yang tidak berkembang dengan sempurna tapi mampu untuk terus tumbuh membesar dengan mencuri nutrisi dari si senju.
2. Ditemukan Pertama Kali Pada Abad Ke 18.
Dokter pertama yang menemui kasus janin parasit ini adalah Dokter Johann Frederick Meckel. Ia adalah seorang ahli anatomi dari jerman. Ilmu kedokteran saat itu belum maju seperti saat ini. fenomena janin parasit inipun sering menginspirasi munculnya cerita cerita horor di masa itu. Seperti cerita seseorang yang selalu dihantui kembarannya yang tak pernaj dilahirkan.
3. Fenomena Janin Parasit Ini Sangat Langka
Janin parasit atau yang dikenal dengan sindrom fetus in fetu ini sangat langka. Kemungkinannya Cuma ada 1 dari tiap 500 ribu kelahiran. Jika pada masa lalu para orang tua takut luar biasa ketika menemui kasus seperti ini, maka orang orang tua sekarang tak perlu cemas banyak banyak ya. Selain peluang kejadiannya langka, dokter dokter sekarang rata rata juga sudah punya kemampuan untuk menanganinya. Kasus janin parasit ini juga akan ketahuan secara dini saat pemeriksaan kehamilan secara rutin di dokter kandungan.
4. Si Janin Parasit Bisa Menempel Di Bagian Tubuh Mana Saja.
Yang agak horor dari kasus janin parasit ini adalah, dia bisa menempel di bagian mana saja pada tubuh bayi yang normal. Bisa di perut, bisa di dada, bisa di otak bahkan bisa juga di pantat. Tempat menempelnya si janin parasit pada tubuh bayi nirmal tentu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda beda bagi tim dokter untuk menanganinya. Kalau menempel diotak, tentu penangannnya lebih susah.
Sehoror horornya fenomena janin parasit ini, para calon orang tua ngak perlu takut ya. Itu karena di rumah sakit rumah sakit di indonesia sudah bisa kok menangani kasus janin parasit ini. salah satunya adalah rumah sakit dr sarjito yang ada di yogyakarta. rumah sakit yang ada di komplek kampus UGM ini sudah sukses menangani 7 kasus janin parasit. Salah satunya adalah putra dari pasangan Bondan Kinanti dan Chandra Irawan pada tahun 2009 an. Jadi ngak usah terlalu dicemaskan.