Kasus Ijazah Jokowi Memanas, Roy Suryo Ditekan Netizen

Author name

14 Mei 2025

Jakarta, 15 Mei 2025 – Kasus dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik. Podcaster Michael Sinaga telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya terkait tuduhan pencemaran nama baik melalui penyebaran informasi tentang keabsahan ijazah Jokowi. Selain itu, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad juga ikut diperiksa dalam kasus ini, yang kini memasuki tahap pembuktian di pengadilan. Sementara itu, Roy Suryo, salah satu tokoh yang vokal dalam isu ini, menuai kegeraman netizen karena sikapnya yang kukuh menolak hasil forensik. Berikut rangkuman lengkap peristiwa ini.

Apa yang Terjadi?

Kasus ini berawal dari tuduhan bahwa ijazah sarjana Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah palsu, yang pertama kali mencuat melalui diskusi di media sosial dan podcast. Michael Sinaga, seorang podcaster, diduga menyebarkan narasi ini melalui kontennya, sehingga dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik. Abraham Samad, yang juga muncul dalam beberapa diskusi terkait isu ini, turut diperiksa karena dianggap terlibat dalam penyebaran informasi tersebut. Polda Metro Jaya telah memanggil keduanya untuk memberikan klarifikasi, tetapi pada panggilan pertama, baik Sinaga maupun Samad tidak hadir. Pada 14 Mei 2025, Sinaga akhirnya memenuhi panggilan polisi, sementara Samad dijadwalkan dipanggil kembali.

Mengapa Sinaga dan Samad Diperiksa?

Michael Sinaga diperiksa karena konten podcastnya dianggap memuat pernyataan yang mendiskreditkan Jokowi terkait keabsahan ijazahnya. Pihak kepolisian menyebut Sinaga sebagai salah satu pihak yang aktif menyebarkan narasi ini di ruang publik. Sementara itu, Abraham Samad, meskipun menyatakan kebingungannya karena merasa tidak pernah menyentuh isu ini secara langsung, diduga terkait dengan podcast yang menghadirkan narasumber seperti Dr. Tifa, yang mengklaim menemukan “bukti baru” di UGM. Dalam cuitan di X pada 29 April 2025, Samad mempromosikan episode podcastnya yang membahas isu ini, yang kemudian menjadi dasar pemanggilan polisi. Samad sendiri menegaskan akan melawan laporan polisi dengan bukti yang dimilikinya.

Bagaimana Perkembangan Roy Suryo?

Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, menjadi salah satu tokoh sentral dalam kasus ini karena pernyataannya yang terus mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi. Pelapor dalam kasus ini menyerahkan bukti berupa foto dan video yang menunjukkan Roy Suryo sebagai pihak yang “membuat gaduh” isu ini. Namun, Roy Suryo tetap bersikukuh menolak hasil forensik yang menyatakan bahwa ijazah Jokowi sah, sebagaimana dikonfirmasi oleh UGM dan pihak berwenang. Sikapnya ini memicu kontroversi, karena Roy Suryo dianggap tidak menghormati fakta yang telah diverifikasi. Hingga kini, Roy Suryo belum memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan terhadapnya, dan polisi masih mengumpulkan bukti tambahan.

Siapa yang Terlibat dan Kapan Peristiwa Ini Berlangsung?

Selain Sinaga, Samad, dan Roy Suryo, sejumlah pihak lain seperti Dr. Tifa juga disebut-sebut dalam kasus ini, meskipun belum ada panggilan resmi terhadapnya. Peristiwa ini mulai ramai dibahas sejak awal 2025, dengan puncaknya pada Mei 2025 ketika polisi meningkatkan penyelidikan. Sidang pembuktian di pengadilan dijadwalkan segera digelar, meskipun tanggal pastinya belum diumumkan.

Di Mana Kasus Ini Diselidiki?

Penyelidikan dilakukan oleh Polda Metro Jaya, dengan fokus pada penyebaran informasi di media sosial dan platform digital. Kasus ini juga menarik perhatian nasional, terutama di Jakarta, tempat Jokowi menjabat sebagai presiden hingga Oktober 2024.

Bagaimana Reaksi Netizen?

Netizen di platform X menunjukkan kegeraman terhadap Roy Suryo atas sikapnya yang dianggap keras kepala. Banyak yang mengecamnya karena tetap mempertanyakan hasil forensik, dengan komentar seperti, “Roy Suryo jangan cuma bikin gaduh, terima fakta dong!” dan “Forensik sudah jelas, kenapa masih ngotot?” Sebagian netizen juga mendesak Sinaga dan Samad untuk bertanggung jawab atas pernyataan mereka, dengan salah satu cuitan berbunyi, “Jangan jadi pengecut, datang ke polisi kasih klarifikasi!” Namun, ada pula yang mendukung mereka, menganggap kasus ini sebagai upaya membungkam kebebasan berpendapat.

Mengapa Kasus Ini Penting?

Kasus ini tidak hanya menyangkut tuduhan pencemaran nama baik, tetapi juga menggambarkan polarisasi di masyarakat terkait isu politik dan kepercayaan terhadap institusi. Dengan memasuki tahap pembuktian di pengadilan, kasus ini berpotensi menjadi preseden penting dalam penanganan hoaks dan kebebasan berekspresi di Indonesia.

Pantau terus perkembangan kasus ini melalui sumber berita terpercaya seperti Kompas.com, Tempo.co, atau cuitan di X untuk informasi terkini.

Tinggalkan komentar