Profil Bram Patria Yoshugi, Desainer Logo HUT ke-80 RI

Bram Patria Yoshugi adalah desainer logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Logo ini resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 23 Juli 2025 di Istana Negara, Jakarta. Bram adalah Art Director di Thinking*Room, sebuah studio desain ternama berbasis di Bandung dan Jakarta.

Ia lulus dari Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2016. Bram juga aktif sebagai anggota Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI). ADGI, bersama Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyelenggarakan sayembara desain logo HUT ke-80 RI.

Bram terpilih sebagai pemenang dari 245 peserta. Proses kreatifnya memakan waktu sekitar satu bulan, dengan tiga minggu diisi diskusi intensif bersama ADGI. Desainnya mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Logo Bram menggunakan angka 8 dan 0 dengan garis vertikal sebagai inti, melambangkan persatuan dan kedaulatan. Garis tebal merah dan putih mewakili kesejahteraan rakyat dan visi Indonesia Maju. Desain ini sengaja dibuat sederhana agar mudah diaplikasikan, termasuk dalam bentuk mural oleh masyarakat.

Tanggapan Konten Kreator Rio Purba terhadap Logo

Konten kreator Rio Purba menganalisis logo HUT ke-80 RI dalam video YouTube yang diunggah pada 28 Juli 2025. Ia memuji keberanian Bram dalam menciptakan desain yang berbeda dari logo HUT RI sebelumnya, yang menurutnya cenderung “bermain aman”. Rio menyebut logo ini sebagai salah satu yang paling ikonik dalam sejarah HUT RI.

Namun, Rio juga mencatat kritik netizen yang menganggap logo ini “biasa” atau menyerupai karakter katak Keroppi jika diputar 90 derajat. Ia menjelaskan filosofi desain dengan pendekatan “membaca mundur”. Garis vertikal di angka 8 dan 0 melambangkan persatuan, sementara garis tambahan mencerminkan kesejahteraan yang menyebar seperti riak air.

Rio memberikan kritik konstruktif, seperti tagline “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” yang terlalu panjang. Ia juga menyoroti ketiadaan super graphics, yang membuat logo terlihat sederhana dan “kosong” di beberapa aplikasi, seperti poster A3. Rio menyarankan agar logo ditempatkan di belakang elemen visual untuk estetika yang lebih harmonis.

Ia juga memuji panduan visual resmi di situs https://hut80ri.setneg.go.id/. Menurutnya, panduan ini terlihat premium karena penggunaan white space yang baik. Rio berharap dapat berdiskusi lebih lanjut dengan Bram melalui podcast.

Komentar Netizen terhadap Logo HUT ke-80 RI

Logo HUT ke-80 RI memicu beragam reaksi di media sosial, terutama di platform X. Unggahan Rompi Design menerima lebih dari 400 komentar, mayoritas bernada negatif. Banyak netizen mengkritik desainnya sebagai terlalu sederhana dan kurang mencerminkan kemeriahan HUT RI.

Komentar yang menonjol adalah kemiripan logo dengan karakter Keroppi dari Sanrio saat diputar 90 derajat, seperti disebutkan oleh Adinda Haryanto, pekerja swasta di Jakarta. Akun X @Mr_Cill bahkan menyebut logo ini menyerupai monyet dari sudut tertentu, meskipun tetap mengapresiasi desainnya.

Sebagian netizen, seperti Faisal Bachri, justru mendukung logo ini. Mereka menilai desainnya tepat dan mampu menggambarkan makna kemerdekaan melalui kesederhanaan. Akun X Izel Kifly berpendapat bahwa perdebatan soal logo terlalu dibesar-besarkan dan menyarankan fokus pada isu seperti lapangan pekerjaan.

Bram menanggapi kritik dengan sikap terbuka. Ia menghargai interpretasi masyarakat sebagai bagian dari semangat kemerdekaan. Bram menegaskan bahwa desainnya orisinal dan tidak terinspirasi oleh karakter apa pun, melainkan berfokus pada tema HUT RI.

Bram Patria Yoshugi berhasil menciptakan logo HUT ke-80 RI yang minimalis namun sarat makna. Rio Purba memuji keberanian desainnya, meskipun mengakui tantangan estetika dan tagline yang panjang. Netizen terbagi antara kritik atas kesederhanaan dan dukungan terhadap maknanya. Logo ini, bersama panduan visualnya di https://hut80ri.setneg.go.id/, menjadi simbol perayaan kemerdekaan yang mengajak masyarakat untuk berkreasi.

Tinggalkan komentar